KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami selaku
penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “GERHANA BULAN” ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dari pihak yang telah
mendukung kami mendapat balasan yang setimpal dari Alloh SWT.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Sidoarjo,7
Februari 2012
Penulis
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerhana bulan adalah suatu peristiwa yang jarang terjadi.
Gerhana bulan hanya dapat terjadi jika matahari, bumi, dan bulan pada satu
garis dan membuat bulan masuk dalam bayangan bumi. Gerhana bulan juga tidak
berbahaya bagi mata jika dilihat secara telanjang.
Banyak orang yang bepikir bahwa gerhana bulan dan gerhana
matahari adalah suatu kejadian yang hampir sama. Padahal, gerhana bulan berbeda
dengan gerhana matahari. Gerhana bulan hanya dapat dilihat ketika malam hari,
sedangkan gerhana matahari dapat dilihat siang hari.
Selain itu, mitos di tengah masyarakatpun terjadi tentang
bagaimana suatu fenomena alam gerhana dapat terjadi. Masyarakat berpikir bahwa
penyebab terjadinya gerhana adalah bulan yang menangis darah atau apabila
terjadi gerhana bulan atau matahari, sang naga telah melahapnya. Hal ini tentu
sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih jauh
bagaimana gerhana bulan dapat terjadi agar dapat menabah pengetahuan pada
penulis dan pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui
bagaimana gerhana bulan dapat terjadi.
2.
Mengetahui
kapan terjadinya gerhana bulan.
3.
Mengetahui
jenis-jenis gerhana bulan.
1.3 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
gerhana bulan dapat terjadi?
2.
Kapan
terjadinya gerhana bulan?
3.
Apa
saja jenis-jenis gerhana bulan?
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi atau dapat terjadi bila bumi berada
di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari
tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi (hanya mungkin terjadi
pada saat bulan purnama).
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang
beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan
mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang
ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu
titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi
saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53
hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka
seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari
karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara
Matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih
dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke
arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini
memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan
tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak
berbahaya sama sekali.
2.2 Waktu
Terjadinya gerhana bulan
Gerhana
bulan hanya dapat terjadi dan terlihat pada malam hari. Jika hanya sebagian
bulan yang masuk ke dalam umbra bumi maka hanya terjadi gerhana bulan sebagian atau gerhana
bulan persial. Jika bulan seluruhnya didalam penumbra,bulan bersinar suram
dan ini disebut gerhana bulan penumbra. Jadi,
jika pada suatu malam saat bulan purnama dan terjadi gerhana bulan total maka
urut-urutan yang akan kita amati adalah:
Bulan purnama –
gerhana penumbra – gerhana sebagian – gerhana total – gerhana sebagian –
gerhana penumbra – bulan purnama lagi.
Lama terjadinya
gerhana bulan seperti ini bisa berlangsung sampai 6 jam. Akan tetapi, gerhana
bulan total yang paling lama, kira-kira 1 jam 45 menit. Dalam setahun pada
suatu tempat mungkin terjadi gerhana nulan sampai 3 kali. Akan tetapi, mungkin
saja dalam setahun tidak terjadi satu pun gerhana bulan.
2.3
Jenis-jenis Gerhana Bulan
·
Gerhana bulan total
Pada gerhana ini,
bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
·
Gerhana bulan sebagian atau Gerhana
Bulan Persial
Pada gerhana ini,
tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan
sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra sehingga masih ada
sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra.
Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
BAB III
Penutup
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada .
Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_bulan
blogbintang.com/contoh-penutup-makalah
Kanginan, Marthen. 2002. Penerbit Eirlangga: Ipa
Fisika untuk SMP Kelas IX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar